Skip to main content

TIPS KULIAH MAGISTER (S2) TANPA BEASISWA DAN BAGI EKONOMI MENENGAH KE BAWAH



Oleh: Romi Mesra

Realitas sosial, ekonomi, budaya, dan berbagai aspek lainnya di suatu daerah (terpelosok atau pemekaran); kita sering melihat muda-mudi yang memakai narkoba, pencabulan, mesum, nikah muda, pengangguran, tawuran antar desa, balap liar, jadi sampah masyarakat. Padahal sumberdaya alam di daerah-daerah begitu kaya, hanya saja sumber daya manusia tidak kompetitif atau kurang bermutu. Salah satu solusinya menurut saya adalah dengan melakukan mobilitas sosial melalui pendidikan.

Meski kuliah S1 juga tidak mudah, namun belakangan ini sepertinya masyarakat dari daerah-daerah sudah cukup mampu mengaksesnya dengan menguliahkan anak mereka ke PTN dan PTS yang ada di kota atau di daerah mereka. Persoalannya adalah lapangan kerja untuk tamatan S1 sudah sangat sulit sehingga meski bergelar S1 kemudian juga menjadi pengangguran. Banyak yang mengatakan dari beberapa aspek, kesempatan kerja minsalnya Gelar S1 dewasa ini sama dengan tamatan SMA zaman dulu.

Bagaimana dengan kuliah S2, apakah mungkin bagi kita yang tidak tergolong orang mampu, orang kaya, akses beasiswa yang sulit, golongan menengah ke bawah?

Jika hanya dipikirkan, mungkin seperti hal yang sangat mengerikan, tidak bisa, dan tidak mungkin. Namun, apakah tidak ada orang yang bisa? kenyataannya tentu saja ada! Naaah jika ada orang lain yang bisa berarti kita juga bisa!

Pertanyaannya, apakah kita memiliki tekad, kerja keras, kesabaran, fokus, konsisten, siap berhemat, siap disiplin, siap tidak berfoya-foya, siap sedikit kesepian dalam perjuangan, siap tidak bermalam minggu (pacaran) hehe dll ???

Tentu saja hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak semudah yang dipikirkan, terkadang kita seakan tidak bisa hidup "normal" seperti kebanyakan orang lain. Dan begitulah bermimpi, bercita-cita, membutuhkan pengorbanan, namun inshaALLAH ketika sudah memetik hasilnya kita malah akan lebih bersyukur pernah mengambil keputusan tersebut dan peluang berhasil melakukannya di masalalu.

Berdasarkan pengalaman, secara normatif atau matematis tipsnya adalah sebagai berikut:
1. Kita harus memiliki niat yang kuat, konsisten, fokus, bersabar, dan bekerja keras terhadap impian (kuliah Magister atau S2
2. Kita harus berpikir mandiri, jangan tergantung kepada orang tua apalagi bantuan pemerintah (beasiswa) karena realitasnya program beasiswa untuk S2 tidak mudah didapatkan atau bahkan mungkin tidak ada
3. Mencari pekerjaan. Ini adalah hal yang paling penting karena kita ingin mandiri membiayai kuliah S2 dengan hasil keringat sendiri. Biasanya kuliah S2 itu seluruh SKS/ semester itu bisa dijadikan 2 hari setiap minggunya. Jadi kita bisa saja mencari pekerjaan 5 hari untuk siang atau 7 hari untuk sore-malam atau malam-shubuh. Di kota Padang atau kota-kota lain cukup banyak lapangan pekerjaan seperti itu yang tersedia, hanya kita harus bersungguh-sungguh mencarinya. Biasanya minimal gaji RP. 40. 000- 50. 000/ hari, sebagai waitres (pelayan), CS, koki, membuat jus dll di cafe, restoran, rumah makan, loundry,catering, kaki lima, dll jadi jika ditotal seminimal mungkin gaji Rp. 40. 000X 30 hari= Rp. 1. 200. 000 X 1 Semester/ 6 bulan= TOTAL GAJI Rp. 7. 200. 000

4. Estimasi biaya kehidupan seminimal mungkin bagi mahasiswa S2/ Semester (eks. kota Padang):
a. Pendaftaran RP. 350. 000
b. SPP atau UKT (uang kuliah tunggal) Rp. 5. 500. 000
c. Tempat tinggal (kos) Rp. 250. 000
d. Transport Rp. 0 jika jalan kaki, cari tempat kos dekat dengan kampus dan dekat dengan tempat kerja, Transport Rp. 300. 000/ semester/ 6 bulan= Rp. 50. 000/ 1 bulanX 6 bulan jika dengan sepeda motor ke tempat kerja, kos, dan ke kampus, Transport Rp. 1. 080. 000 jika naik angkot pulang pergi Rp. 3000 X 2= Rp. 6000 X 30 hari/ bulan. X 6 bulan
BERARTI SPP+KOS+TRANSPORT= RP. 5. 500. 000+250. 000+1. 080. 000
TOTAL BIAYA= RP. 6. 830. 000 dengan catatan pendaftaran awal dicari terlebih dahulu, ditabung, dll
TOTAL GAJI-TOTAL BIAYA/ Semester
RP. 7. 200. 000-6. 830. 000
= Rp. 370. 000 (uang berlebih)

5. Kita masih bisa meminimalisir biaya jika bisa mencari cara mengurangi atau menghilangkan biaya transport, minsalnya dengan jalan kaki atau terkadang di tempat kerja dipinjamkan kendaraan bermotor alias kendaraan dinas meskipun tidak terlalu bagus, asal masih berfungsi it's ok hehe
berarti tinggal TOTAL GAJI- (SPP+KOS)= 7. 200. 000- (5. 500. 000+250. 000)= 7. 200. 000- 5. 750. 000 = 1. 450. 000 (uang berlebih)
apalagi jika kita bisa dapat gaji 50. 000/ hari= 1. 500. 000/ bulan X 6 bulan= Rp. 9000. 000

Ctt. Biaya makan (biasanya di tempat kerja dikasih makan 1-2 kali sehari, jadi jika berhemat biaya makan= Rp. 0 atau beli snack saja atau makanan yang murah kan masih ada uang berlebih atau biasakan berpuasa senin kamis dan puasa sunnah lainnya, dapat pahala+menghemat biaya hehe),
beli buku (maksimalkan saja uang berlebih untuk photo copy buku atau pinjam ke perpus atau pinjam ke teman), beli pakaian (tidak perlu sering2 beli pakaian, sediakan saja 2 stel pakaian di awal kuliah, satu untuk bekerja, 1 untuk kuliah toh cuman 2 hari kuliah kan, biasanya di tempat kerja juga dikasih pakaian seragam) kalau tetap beli cukup 1 kali dalam setahun, kita kan berjuang untuk kuliah, bukan untuk gaya-gayaan hehe
Di luar perhitungan normatif/ matematis ini, kita kan tidak tahu akan bantuan tuhan yang maha esa dalam proses mencapai impian ini, minsalnya:
1. Dapat bantuan atau pinjaman dari bos di tempat kerja untuk biaya semester
2. Bisa jadi karena kerja kita bagus dan omset usaha naik, kita mendapat kenaikan gaji atau kenaikan jabatan
3. Bisa jadi jika kita berpandai-pandai " maambiak abuang di tangah, runciang ujung ladiangnyo" ada tambahan bonus, fasilitas seperti transport tadi, atau biaya kos ditanggung si bos
4. Mungkin ortu mendapat rezeki lebih, juga bisa bantu untuk biaya kuliah
5. atau kita mendapatkan rezeki yang tidak terduga lainnya

Dengan demikian, bukankah cukup realistis meraih mimpi untuk bisa melanjutkan kuliah ke jenjang magister/ S2.
Hidup ini tentu tidak segamblang perhitungan matematis, yang penting harus ada niat, kemauan yang keras, BERMIMPILAH BERSAMA TUHAN YANG MAHA ESA, inshaAllah selalu ada jalan dan kemudahan.
Semoga bermanfaat, terimakasih. Wassalam

03. 57 WIB
Padang, 17 januari 2017

Comments

Magdalena Melan said…



AMIN..
Terima kasih mner, untuk tips - nya, dan atas motivasinya. Ini sangat bermanfaat untuk saya..
Semoga saya bisa menjadi seperti mner, bisa kuliah S2 tanpa beasiswa.. Sekali lagi mner, terima kasih..😊
@Sitepunaomi75@gmail.com said…
Terimakasih buat pengalamannya mner..mner sudah membuktikan kalo siapa
saja bisa jadi apasaja asal ada kemauan dan usaha..
RISMA SULLE said…
Terima kasih Mner semoga bisa menjadi panduan buat kami yang masi berjuang �� semoga blog nya berkembang Mner Tuhan Yesus memberkati ��
Unknown said…
Masya Allah.........
Terima kasih mner buat pengalaman dan tipsnya yang sangat memotivasi....
Dengan tulisan ini membuktikan bahwa semua bisa kalau ada niat, usaha dan doa
Unknown said…
Masya Allah.........
Terima kasih mner buat pengalaman dan tipsnya yang sangat memotivasi....
Dengan tulisan ini membuktikan bahwa semua bisa kalau ada niat, usaha dan doa
Unknown said…
Masya Allah.......
Terima kasih mner buat pengalaman dan tipsnya yang sangat memotivasi
Dengan tulisan ini membuktikan bahwa semua bisa kalau ada niat, usaha dan doa
makasi mner......
telah brbagi pengalaman dan tipsnya yg sangt memotivasi
Yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa2 yang mau melanjutkan ke jenjang S2 tanpa beasiswa
Romi Mesra said…
Tetap semangat semuanya...
Frans Todo said…
Terima kasih mner buat pengalaman dan motivasinya yg sangat bermanfaat, semoga dapat memotivasi saya untuk untuk melanjutkan studi S2 kelak tanpa mengharapkan beasiswa.
Injilia Lumi said…
Terima kasih mner untuk tips ini aku lebih semangat kuliahnya dan lebih terbuka dalam hal memikir untuk menggapai cita"ku😇
Lingga Buana said…
Masyaallah, terima kasih atas tips-tips yang diberikan mener. semoga lingga bisa mengikuti jejak mener. Aamiin
Septa delina said…
Terimakasih buat tips yang mener beritahukan kepada kami,semoga apa yang mener beritahu kepada kami bisa jadi motivasi belajar dan menunjang ke jenjang pendidikan yang lebi tinggi lagi
Tresia Wae said…
Selamat pagi mner,, trimakasih atas tips-tipsx dan motivasix semoga bisa bermanfaat buat saya untuk kedepanx dan semoga bisa mengikuti jejak mner.. Amin
Terimakasih mener buat tips yang mener beritahukan kepada kami,semoga apa yg diberi tahu mener kepada kami Dapat menjadi motovasi belajar kami dan proses belajar kami dapat berjalan dengan lancar menuju ke jenjang yg lebih tinggi lagi.
Selamat pagi Mner. Setelah membaca tulisannya Mner, sedikit termotivasi untuk tetap kuliah.
Terima kasih Mner tips-tips nya itu bermanfaat untuk dibaca bagi anak kuliah seperti kami.
Novia sasambi said…
Trima kasih mner atas tipsnya,pastinya ini sangat bermanfaat buat saya....
Terima kasih bnyak mener untuk tips2 yang sudah diberikan oleh mener, sangat bagus sekali dan semoga ini bermanfaat untuk bnyak orang . sukses selalu mener
Ineld Batuwael said…
Trima kasih mner,saya termotivasi
Sukses ke depannya mner
terimah kasih mener tips yang mener berikan semoga kedepanya lebi baik lagi
terima kasih mener tips yg mener berikan.semoga kedepanya lebi baik lagi
Welson kemba said…
Terima kasi mener atas tips yg di berikan, Semoga bisa bermanfat.
Susan Dalawa said…
Terima ksih mener,untuk tipsnya. Ini sangat bermanfaat untuk banyak orang terlebih khusus untuk para mahasiswa seperti saya.
Cecillia Wee said…
hai mner romi. terimakasih untuk tulisan yang sangat memotivasi ini. semoga melalui tulisan mner yang saya baca ini saya bisa melanjutkan pendidikan saya sampai kepada jenjang yang lebih tinggi lagi. semoga mner selalu di berkati Tuhan ^^
Terima Mner Romi TipsNya Yang Telah di Berikan, Semoga Bisa Bermanfaat. Terima Kasih
Nikita Sumarauw said…
Thanks mner untk Tipsnya
Jeysica said…
Trimakasih mner untuk tipsnya. Sangat bermanfaat untuk saya

Popular posts from this blog

Aku Bangga Menjadi Anak Petani, Kuli Pasar, dan Penjual Gorengan

Tulisan ini didedikasikan untuk keluargaku... Aku terlahir dengan nama Romi Misra pada hari kamis, 16 Mei 1991 dari keluarga yang kusebut Petani. Cerita semasa kecil ketika Romi kecil pernah tercebur ke dalam sawah yang kemudian bermandikan lumpur seperti sayup terdengar dikatakan oleh beberapa orang, pasti menjadi hiburan tersendiri bagi orang-orang yang menyaksikannya di kala itu. Musim ke sawah seperti sebelumnya adalah kesibukan amak di “ tanah kopuang ” menanam benih padi-mencabut benih padi-kemudian menanamnya di sawah.  Malam haru di hari yang lain disaksikan pondok kecil di tengah sawah bersama lampu minyak tanah yang kadang redup, serta suara radio usang kesayangan ayah, di sana ayah terasa begitu dekat hingga tidur berlalu dibangunkan pagi dan suara burung pipit. Aku tumbuh di dalam sebuah ruangan (seingatku 5X7 Meter) berdindingkan papan   dan anak tangga kayu yang dengan sangat bangga kusebut sebagai rumah. Setiap musim durian adalah sebagian waktu yan...

KELENGKAPAN JURNAL

Journal Indexed by: Google Scholar Garuda RJI SINTA 4 COOPERATION: Refference Tools: Turnitin Mendeley Grammarly

ENGINTECH: Journal of Engineering and Technological Sciences